Pertama masuk SMA aku duduk di kelas X-1. Tepatnya di SMAN
19, Perniagaan, Jakarta-Barat. Awalnya malu dan tidak percaya diri karna masuk
SMA itu tidak ada teman barengannya dari SMP. Sewaktu MOS yang 3 hari, itu
benar-benar di kerjain sama kakak kelasnya. Disuruh bawa inilah bawa itulah,
pernah waktu itu aku disuruh bawa nasi coklat ada tentaranya, terus disuruh
bawa coklat dan banyak lagi makanan yang harus dibawa sewaktu MOS. Walaupun
kesal karena di MOS itu kebanyakan permintaan dari kakak kelasnya tapi seru
juga sih.
Setelah 3 hari aku melewati masa MOS, aku mulai belajar di
sekolah itu. Pertamanya masih pada malu-malu, masih pada diam-diam mungkin
karna masih pada belum mengenal lebih dalam satu sama lain. Dan kelas X-1 yang
mempunyai wali kelas bu Farida. Hari pertama aku belajar bahasa inggris yang
diajarkan oleh miss Izzah. Di pelajaran bahasa inggris ini tugas pertama kali
memperkenalkan diri depan teman-teman dengan menggunakan bahasa inggris.
Sewaktu aku maju kedepan untuk memperkenalkan diri alhasil miss Izzah tahu
bahwa besok hari jum’at tepatnya tanggal 18 juli 2008 aku berulang tahun. Miss
Izzah “rifda kamu besok harus membawa kue untuk kita sekelas, kita makan-makan
pas pelajaran miss besok”, “iya miss” ucapku kepadanya. Karena dihari jum’at itu ada pelajaran miss
Izzah lagi. Esok harinya aku membawa kue untuk teman-teman dan miss Izzah.
Senangnya karna semua teman kelas mengucapkan “Selamat Ulangtahun” kepadaku,
“terimakasih teman-teman semuanya” ucapku kepada teman-teman.
Awal sekolah aku duduk bersama widia, tapi setelah aku
menjalani 1 semeter di kelas X-1 aku jenuh duduk dengan widia. Dan akhirnya aku
pindah ke belakang duduk dengan alvi. Dan nana duduk bersama widia, jadi aku
tukeran bangku sama nana. Widia marah “da kenapa lu pindah? Ko lu gitu sih,
kenapa emang?”, “gapapa wi gue cuma mau ngerasain duduk di belakang aja”
ucapku. Akhirnya widia cuekin aku beberapa hari. Tapi setelah 3 hari dia
kembali menegur ku, mungkin dia baru mengerti. Aku senang bisa duduk di kelas
X-1 karna teman-temannya disini asik-asik. Karna aku duduknya disamping alvi
dan nana sama widia duduknya didepan aku akhirnya kita berempat semakin dekat,
semakin mengenal lebih dalam.
Waktu terus berjalan dan sampailah dipenghujung kelas X.
Pembagian raportpun terjadi. Ada senangnya karna aku bisa menerima raport
dengan nilai yang memuaskan, tapi ada sedihnya juga karena kelas X-1 akan
dipisah. Dan liburan pun tiba tapi kita berempat tetap bertemu walaupun jarang.
Akhirnya pembagian kelaspun terjadi. Aku dan Nana mendapatkan kelas XI IPS 2
sedangkan Alvi dan Widia mendapatkan kelas XI IPS 3. “Lho kenapa bisa terpencar
tapi saling berdua yaa?” ucapku sambil tersenyum.
Di kelas XI ini aku kembali canggung lagi karena aku tidak
mengenal semua teman-teman disini, kelas ini kan campuran dari kelas X yang
lain. Dikelas XI IPS 2 ini aku mempunyai walikelas yang bernama pak Richard
Harahap. Gurunya tegas dan selalu membantu siswanya untuk bisa dalam
mengerjakan soal matematika, ya karna dia kan guru matematika. Aku duduk
bersama Nana, tepat didepan aku ada Stefhani dan Lauren, dibelakang aku ada
Oppie dan Astika. Jadi dekat sama mereka dan kemana-mana selalu berenam.
Walaupun aku dan alvi berpisah tapi dia sering ke kelas aku atau gak aku yang
ke kelas dia. Tapi di kelas XI ini widia lebih memilih teman barunya, sampai
susah sekali untuk kumpul dengan komplit berempat.
Yaudah akhirnya aku, Nana, Alvi keseringan kumpul bertiga.
Jadinya kita memutuskan untuk bertiga terus karna Widia lebih memilih teman
barunya di kelas XI IPS 3. Banyak konflik yang aku rasain dikelas XI IPS 2 ini.
Tapi aku dan teman-teman selalu sabar menghadapinya. Dan sampai pada akhirnya
dipenghujung kelas XI. Sedih banget disaat kami semua udah mulai kenal lebih
dalam satu sama lain tapi harus dipisahkan lagi. Tiba saatnya pembagian raport
kelas XI. Alhamdulillah hasilnya memuaskan untuk aku. Akhirnya liburan telah
tiba.
Masuk sekolah tiba, saatnya pembagian kelas. Dan setelah
melihat di mading aku dapat kelas XII IPS 2 bersama Alvi. Sedangkan Nana duduk
di kelas XII IPS 3 bersama Oppie, Stefhani, Lauren, Astika. Lah, kok aku doang
yang kepisah sama teman-teman aku dikelas XI “ucapku”. Yaudah tidak apa-apa
karna aku bersama Alvi dikelas XII IPS 2 ini. Walikelas kami di kelas XII IPS 2
ini mom Nur. Dikelas ini kami sekelas merasakan dimana walikelas lebih memilih
kelas lain daripada kelas kami. Sedih sih tapi mau diapain lagi toh emang
kenyataannya kelas kami tidak bisa menjadi kelas yang beliau banggakan. Kami
semua terima kenyataan karna kelas itu lebih serius daripada kelas kami.
Kelas XII pun kami jalani, yaitu masa dimana deg-degan,
tegang yang harus dilalui semua kelas XII. Karena dikelas ini ada Ujian
Praktek, UAS dan UAN, dikelas ini penentu kelulusan selama masa SMA. Semakin padat
jadwal sekolahku karna ada bimbel setelah pulang sekolah. Waktu begitu cepat
semua kami lewati, semakin mendekati UAN semua siswa dan siswi semakin giat
belajarnya. Semakin kompak juga semua kelas XII angkatan 2011 ini. Mungkin
karna sudah mengerti arti sebuah pertemanan dan juga sudah dewasa. Ujian
Praktek ada Agama Islam yang menghafal sholat mayit dan doa qunut, Bahasa
Indonesia bermain drama didepan kelas, Bahasa Inggris bermain drama di lapangan
dengan menggunakan bahasa inggris, Olahraga berenang dengan gaya dan alhasil
kami lewati semua dengan baik. Ujian Nasional tiba, karna kami jurusan IPS jadi
ada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Geografi,
Ekonomi, Sosiologi. Enam pelajaran kami lewati dan UAN pun selesai. UAS semua
matapelajaran yang tidak ada di UAN, dan akhirnya kami lewati juga.
Waktu terasa cepat, tiba dimana class meeting di kelas XII.
Bersenang-senang semua anak kelas XII karna terakhir kami duduk dibangku SMA.
Waktu perpisahan tiba, kami semua pergi perpisahan ke Bandung. Jumat, 06 mei
2011 jam 17:00 kami semua tiba dihotel. Sesampainya dihotel kami semua memilih
kamar. Dan aku, Alvi, Nana memutuskan
untuk 1 kamar. Malampun tiba, acara promnightpun tiba. XII IPA memperagakan
suatu drama diatas panggung, XII IPS 1 juga memperagakan drama diatas panggung,
dan kelasku XII IPS 2 menyanyikan lagu Projectpop dengan judul ‘Ingatlah hari
ini’ selesai nyanyi lagu itu dilanjut lagi nyanyi lagu Peterpan ‘Semua Tentang
Kita’ alhasil semua penonton pada terharu karna temanku Syifa membacakan puisi,
kelas terakhir XII IPS 3 menyanyikan lagu Bondan ‘Kita Selamanya’. Aku sedih
karena aku harus berpisah dengan teman-temanku untuk melanjutkan pendidikan
tinggi. Semua siswa dan siswi maju kedepan untuk bersalaman dengan semua guru
di SMAN 19. Bu tri berkata “jangan pernah lupa dengan SMAN 19 ya anak-anak,
malam promnight ini bukan malam perpisahan kita tapi ini malam keakraban karena
kita semua keluarga SMAN 19”, “iya bu, kami semua tidak akan melupakan
jasa-jasa kalian karena kalian orangtua kedua kami” ucap ketua osis. Guru-guru
pada nyanyi ‘kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini akan ku
kenang selalu, hatiku damai, jiwaku tentram disampingmu’. Dan bait lagu itu
membuat semua siswa dan siswi menangis. Seusai acara promnight kami semua balik
ke kamar masing-masing. Alvi berkata “waktu terasa cepat banget ya, perasaan
kita baru aja kelas X tapi sekarang udah perpisahan ajah”, Nana “iyalah, 3
tahun itu terasa cepat”, aku “walaupun waktu terasa cepat, tapi kita akan selalu
bersama ya, janji”, “iya janji” ucap Alvi dan Nana.
Esokan harinya jadwal kami semua jalan-jalan disekitar kota
Bandung. Kami semua pergi ke kawah putih, dan tak lupa kami semua berpose untuk
berfoto-foto karena hari ini moment terindah untuk kami. Setelah ke kawah
putih, jadwal kami pergi ke sebuah situ. Disini ada yang berbelanja dan
berfoto-foto juga. Kami semua menikmatinya dengan ceria. Dan pulanglah ke
hotel, sampai dihotel malam.
Esokan harinya jadwal kami untuk pulang ke Jakarta. Hari
terakhir di Bandung kami semua beres-beres barang untuk dimasukkan ke dalam
bis. Dan sampai Jakarta siang hari, aku membawa barang-barang banyak banget.
Handphoneku berdering ternyata ada sms dari temanku Ari yang isinya “da nanti
aku jemput ya” dan akupun membalas “oke ka, makasih ya ka sebelumnya”.
Sesampainya di depan sekolah aku menunggu Ari dan Alvi menunggu kedua orang
tuanya. Akhirnya kedua orangtua Alvi sampai dan Aripun sampai. Sesampainya
dirumah aku capek, karna hampir 4 jam aku duduk di bis perjalanan Bandung-Jakarta.
Ari berkata “da kamu istirahat aja, aku pulang ya”, “iya ka, makasih ya udah
jemput aku” ucapku. “iya makasih juga oleh-olehnya ya da” ucapnya.
Setelah perpisahan itu aku, Alvi dan Nana selalu kontekan
bahkan sering berkumpul. Karena persahabatan kami tidak sampai disitu tapi
selamanya.